Ada satu momen yang selalu aku ingat: teman buka posisi besar waktu pasar bergejolak tanpa pasang stop loss. Dua jam kemudian posisinya berbalik—dan modalnya cepat terkuras. Dari situ aku paham: ada dua penyelamat yang wajib dikuasai sebelum trading serius.
Stop Loss adalah batas otomatis yang menutup posisi saat pasar bergerak melawanmu. Gunakan stop loss yang logis (mis. berdasarkan support/resistance atau volatilitas), bukan karena takut rugi. Jenis stop yang umum: fixed price stop, trailing stop, atau time-based stop.
Risk Management adalah aturan yang menentukan seberapa besar modal yang kamu berani risikokan per trade, berapa banyak posisi terbuka, dan kapan berhenti saat rangkaian kerugian terjadi.
Tips praktis yang bisa langsung dipraktikkan:
- Tentukan risk per trade — mis. 1% atau 2% dari total modal.
- Gunakan position sizing untuk menghitung berapa banyak lot atau unit sesuai stop loss yang ditetapkan.
- Tetapkan max daily drawdown — contoh: jika rugi 3% dalam sehari, hentikan trading hari itu.
- Latih di akun demo dulu: pasang stop loss, ukur hasilnya, lalu terapkan di akun riil dengan modal kecil.
- Jangan pindah-pindah stop loss karena emosi—itu akan merusak sistem risiko.

Tidak ada komentar: